Minggu, Juli 19, 2009

SBY Minta Polisi Teliti Kaitan Bom dengan Ancaman-ancaman Politik

Jumat, 17/07/2009 15:14 WIB
Jakarta - Presiden SBY mengaku mendapat ancaman-ancaman terkait Pilpres 2009. Bahkan, ada ancaman agar SBY tidak dilantik. Karena itu SBY meminta kepada aparat Polri dan lembaga-lembaga penegakan hukum untuk meneliti apakah bom di Marriott dan Ritz Carlton itu terkait dengan hal itu atau tidak. "Terhadap semua (data) intelijen itu, apakah terkait dengan bom hari ini atau tidak, saya menginstruksikan pada jajaran penegak hukum menjalankan hukum dengan benar, objektif, tegas dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum," tegas SBY dengan wajah serius dalam jumpa pers di Istana Presiden, Jumat (17/7/2009). Ancaman-ancaman yang disampaikan SBY, antara lain: foto kepalanya dijadikan sasaran tembak oleh kelompok teroris yang sedang berlatih menembak, ada ancaman revolusi bila SBY menang, ada ancaman agar SBY tidak dilantik sebagai presiden, dan ada ancaman menjadikan Indonesia seperti Iran. Andaikata, lanjut SBY, bom hari ini tidak terkait ancaman-ancaman itu, harus tetap dicegah dan dihentikan. "Karena ini anarkis, tindak kekerasan, tindakan melawan hukum, bukan karakter demokrasi, dan bukan karakter negara hukum," tegas SBY.SBY Mengutuk dan Prihatin"Sangat jelas atas semua ini, saya selaku kepala negara dan kepala pemerintahan mengutuk keras aksi teror yang keji ini, saya juga sangat-sangat prihatin dengan kejadian ini. Barangkali, biasanya, keadaan seperti ini, di atara kita kurang berani menyatakan kutukan dan kecamannya, karena politik. Saya dengan bahasa perang mengemukakan seperti itu," sambung SBY.SBY juga menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas ledakan bom itu. "Mengapa saya prihatin? Saudara tahu lima tahun terakhir, ekonomi kita baik, dunia usaha membaik, swasembada pangan, sektor riil semua bergerak, meski kita menghadapi krisis-krisis globa yang datang silih berganti," kata dia. "Seminggu terakhir, nilai saham menguat, rupiah menguat, ekonomi tumbuh, dilaksanakan program-program penanggulangan kemiskinan, pengangguran, program pro rakyat. Semua terjadi, karena tahun-tahun terakhir negara kita benar-benar aman dan damai, sehingga di samping ekonomi tumbuh, menjalani kehidupan dengan tenang dan bebas dari ketakutan," ujar dia.SBY juga menyampaikan bahwa citra Indonesia di mata dunia membaik lima tahun terakhir. "Citra kita di mata dunia, tahun-tahun terakhir meningkat, karena dunia menilai negara makin aman dan damai, demokrasi di negara kita makin mekar, penghormatan terhadap HAM juga baik," kata dia.(asy/iy)

Tidak ada komentar: